Beragamnya teori menyebabkan pemahaman tentang perkembangan
remaja (Peserta didik SMA/SMK) merupakan tugas yang menantang. Ketika
satu teori nampaknya mampu menjelaskan perkembangan remaja dengan tepat, teori
yang lain akan muncul dan membuat Anda memikir ulang tentang kesimpulan Anda
sebelumnya. Yang sangat penting diingat adalah, perkembangan remaja itu sangat
kompleks dan memiliki banyak sisi. Walaupun tidak ada satu teori yang mampu menjelaskan
seluruh aspek perkembangan remaja, setiap teori telah memberikan sumbangan
penting pada pemahaman perkembangan remaja ini. Secara keseluruhan,
bermacam-macam teori telah membantu Anda melihat keseluruhan pemahaman mengenai
remaja dengan segala kekayaannya. Pemahaman inilah yang menjadi salah satu Arah
pengembangan KTSP, yang harus dimiliki oleh para pengembang kurikulum.
Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud (1917) mengatakan bahwa kepribadian
memiliki 3 (tiga) struktur id, ego dan superego. Id adalah struktur dari Freud
tentang kepribadian yag terdiri dari naluri, yang merupakan sumber psikis
seseorang. Dalam
pandangan Freud, Id sepenuhnya tidak disadari; Id tidak mempunyai hubungan
dengan relitas. Contoh, tatkala seorang anak SD ditanya “kalau sudah besar mau
jadi apa?” dia menjawab dengan spontan tanpa realita “Saya mau jadi presiden”.
Tapi tatkala si anak tadi menghadapi tuntutan dari realitas, akan muncul struk
kepribadian laian yaitu EGO. Ego adalah struktur kepribadian yang berfungsi
menghadapi tuntutan realitas. Ego disebut sebagai ”cabang eksekutif” dari
kepribadian, karena ego membuat keputusan rasional. Contoh, “Kalau nilai ujian
kita mau baik, nyontek saja punya si Pulan yang menjadi peringkat satu di
sekolah”. Namun sama halnya dengan Id, Ego pun tidak memiliki moralitas.
Keduanya tidak mempertimbangkan apakah yang diputuskan itu benar atau salah.
Oleh karena itu,
Freud memperkenalkan struktur kepribadian yang ke tiga, yaitu Superego, Sturktur kepribadian yang berfungsi menghadapi tuntutan moral dari
kepribadian. Superego akan mempertimbangkan apakah keputusan itu benar atau
salah. Superego dapat kita sebut sebagai “hati nurani”.
Contoh perbedaan
perkataan yang disampaikan masing-masing struktur kepribadian, tentang seks.
Id Anda mengatakan “Saya
ingin kepuasan, hubungan seksual itu menyenangkan”.
Ego Anda mengatakan “Saya
hanya akan berhubungan seksual sekali-sekali dan akan menggunakan kontrasepsi,
karena saya tidak ingin punya anak dulu selama saya mengembangkan karir”.
Superego Anda mengatakan “Saya
merasa berdosa melakukan hubunga seksual di luar nikah” .
1.
Tinjauan Psikologis
Remaja memiliki pemikiran tentang siapakah diri
mereka dan apa yang membuat mereka berbeda dari orang lain. Mereka mendeskripsikan
identitas dirinya dan berpikir bahwa itulah identitas dirinya .padahal, yang
sebenarnya mereka itu masih belum punya identitas atau jati diri, mereka masih
mencari bentuk, masih mencari karakter. Perhatikan deskripsi diri seorang
remaja laki-laki berikut ini: “Saya seorang laki-laki, pandai, seorang atlit,
berpandangan politik yang liberal, ekstrovert, dan berperasaan.” Remaja ini merasa nyaman dengan keunikan
dirinya: “Tidak ada orang
lain yang sama dengan diri saya. Tinggi saya 175 cm dan berat saya 76 kg. Saya
besar di daerah pinggiran kota dan menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri.
Saya belum menikah, tapi teman saya ada yang sudah menikah. Saya ingin menjadi
wartawan olahraga. Saya pandai membuat perahu. Ketika saya sedang tidak belajar
untuk ujian, saya menulis cerita-cerita pendek mengenai tokoh-tokoh olahraga,
yang saya harap bisa dipublikasikan suatu hari nanti.” Nyata atau tidak,
berkembangnya pemikiran seorang remaja mengenai diri dan keunikan dirinya
merupakan suatu kekuatan yang besar dalam hidup. Penjelasan tentang diri
akan dimulai dan informasi mengenai pemahaman
diri remaja dan kemudian rasa percaya
diri dan konsep diri.
2.
Identitas (Kedirian)
Remaja
Siapakah saya? Apa yang terjadi pada diri saya?
Apa yang akan saya lakukan dengan hidup saya? Apakah yang berbeda dengan diri
saya? Bagaimanakah cara melakukan sesuatu secara sendirian?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini tidak terlalu
difikirkan di masa kanak-kanak. Namun menjadi masalah umum, nyata, dan
universal ketika seseorang mulai memasuki masa remaja. Remaja bingung untuk
mendapatkan solusi dari pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep kedirian atau
identitas dirinya.
Pendidik dan kepala sekolah mempunyai peran
penting dalam mengarahkan dan membimbing mereka ke arah yang lebih bermakna,
berharkat dan bermartabat bagi perkembangan remaja untuk membentuk jati dirinya
atau kedirian para remaja di jenjang Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Identitas versus kebimbangan identitas (identity
versus identity confusion)
merupakan tahap perkembangan yang terjadi di saat individu berada pada masa
remaja. Pada tahap ini , remaja berusaha menemukan siapakah mereka
sebenarnya, apa saja yang ada di dalam dirinya, kemana arah mereka dalam
menjalani hidup.
Psychological
moratorium adalah masa kesenjangan antara rasa aman di masa kanak-kanak dengan otonomi
individu dewasa yang dialami remaja sebagai bagian dari eksplorasi identitas
mereka. Ketika remaja mengeksplorasi dan mencari identitas budayanya,
remaja seringkali bereksperimen dengan peran yang berbeda-beda. Ketika remaja
berhasil menghadapi dengan identitas-identitas yang saling bertentangan akan
mendapatkan pemikiran baru dan dapat diterima mengenai dirinya. Sedangkan remaja
yang tidak berhasil menyelesaikan krisis identitasnya akan mengalami
kebimbangan akan identitasnya (identity
confusion).
Kebimbangan tersebut akan mengalami tiga hal,
yaitu: Penarikan diri individu, pengisolasian
diri dari teman sebaya atau keluarga, atau meleburkan diri dengan dunia teman
sebayanya dan kehilangan identitas dirinya. Ini yang harus menjadi
perhatian kepala sekolah.
Eksperimen Kepribadian dan Peran
Pada masa psychological moratorium para remaja
akan mencoba peran dan kepribadian yang berbeda-beda sebelum pada akhirnya
mencapai suatu pemikiran diri yang stabil. Remaja kan menjadi argumentative di
suatu saat dan akan menjadi kooperatif di saat yang lain.
Contoh. Seorang remaja akan menyukai seorang
teman pada minggu pertam, tetapi akan membencinya pada minggu yang lainnya.
Remaja akan dapat berpakaian rapi pada suatu waktu, tetapi kemudian berpakaian
berantakan pada minggu berikutnya.
Eksperimen kepribadian ini merupakan usaha remaja
dalam mencari tempat mereka yang sesuai di dunia ini.
Ketika remaja secra bertahap menyadari bahwa
mereka bertanggung jawab akan diri mereka sendiri, remaja akan mencari seperti
apakah kehidupan mereka nanti. Banyak orang tua atau orang dewasa lainnya (guru
atau kepala sekolah) yang terbiasa memiliki anak yang melakukan apa-apa yang
mereka katakan, kemudian akan menjadi terheran-heran atau akan menjadi marah
mendengar komentar para remaja, pemberontakan, demo, dan perubahan suasana hati
yang sering terjadi pada para remaja.
Penting bagi para guru dan kepala sekolah untuk
memberi waktu dan kesempatan kepada para remaja untuk mengeksplorasi
peran-peran dan kepribadian yang berbeda. Karena pada akhirnya para remaja akan membuang
peran-peran dan kepribadian yang tidak mereka harapkan.
Ada beratus-ratus
peran yang dapat dicoba oleh para remaja, dan mungkin banyak cara untuk
memperoleh satu peran. Di masa remaja akhir, peran dalam dunia kerja merupakan
titik pusat dari perkembangan identitas. Para kaum muda yang telah terlatih
untuk memasuki dunia kerja yang menawarkan potensi rasa percaya diri yang
tinggi, akan mengalami hanya sedikit tekanan pada selama perkembangan identitas
berlangsung.
Beberapa kaum muda
menolak pekerjaan yang menawarkan gaji yang baik dan status social yang tinggi
dan lebih memilih bekerja pada lingkungan yang membuat mereka bisa membantu sesama
manusia, seperti Peace Corps, klinik
kesehatan jiwa, atau di sekolah-sekolah bagi peserta didik yang memiliki latar
belakang ekonomi rendah.
Bagi beberpa kaum
muda lebih memilih jadi pengangguran, jika mereka tidak sanggup untuk bekerja
dengan baik, atau jika mereka merasa tidak berguna bila memiliki pekerjaan
tersebut.
Sikap demikian ini menunjukkan adanya keinginan
untuk mendapatkan identitas yang berarti dengan cara bersikap jujur terhadap
dirinya sendiri daripada mengubur identitas dirinya dalam masyarakat yang lebih
luas.
0 comments:
Post a Comment